HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR SMK NEGERI 2 PROBOLINGGO
SMK Negeri 2 Probolinggo- Memaafkan merupakan perbuatan mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda.
“dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya.” (H.R Muslim)
Peristiwa saling memaafkan biasanya identik di bulan Ramadhan. Warga Indonesia akan berbondong-bondong untuk mengunjungi sanak keluarga demi saling memohon maaf dan mempererat tali silaturahmi. Peristiwa ini kemudian disebut peristiwa Halal Bihalal.
Bertepatan pada tanggal 18 April 2024, SMK Negeri 2 Probolinggo melaksanakan Halal Bihalal di halaman belakang Esemkada. Acara tersebut dimulai pada pukul 6.45 WIB yang diawali APEL pagi. APEL tersebut berjalan dengan khidmat, dimana pengisi amanat APEL adalah Bpk. Warnoto, S.Pd., M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Probolinggo.
“Budaya bersaing dalam prestasi harus terus dikembangkan dalam SMK Negeri 2 Probolinggo” ujar beliau berpesan pada bapak ibu guru pengajar.
Dalam pidatonya beliau juga menyebutkan bahwa pada saat ini SMK Negeri 2 Probolinggo tengah menyeleksi 64 siswa untuk diikutkan lomba LKS Internasional, Mengingat persaingan yang sangat ketat diluar sana. Hal tersebut juga diperuntukkan untuk menjaga prestasi yang pernah diperoleh oleh SMK Negeri 2 Probolinggo, yaitu perolehan juara 3 dalam LKS Nasional pada tahun 2021.
Setelah APEL pagi selesai dilaksanakan, Acara selanjutnya adalah Halal Bihalal keluarga besar Esemkada. Semua murid berjalan dan berbaris teratur untuk menyalami para guru yang telah mengajarnya tanpa pamrih selama ini. Terlihat juga keceriaan dari para guru, termasuk Bpk. Kepala sekolah. Beliau menyambut permintaan maaf dari muridnya dengan tersenyum.
Barisan murid tersebut dimulai dari kelas 11 TKJ dan diakhiri oleh Kelas 10 DPIB. Acara tersebut selesai lebih cepat dari tahun sebelumnya. Dikarenakan adanya pembagian posisi siswa. Seperti dalam amanat Bpk. Kepala Sekolah.
“ini belum seluruh dari warga besar Esemkada. Beberapa dari siswa SMK Negeri 2 Probolinggo tengah melaksanakan UKK, PKL dan Latihan Uji Kompetensi” ujar beliau.
Terlihat ketulusan baik dari siswa maupun bapak ibu guru. Bersalaman tersebut bukan tentang perbedaan usia atau pencapaian, melainkan suatu makna untuk saling memaafkan atas kesalahan yang telah terjadi sebelumnya.
(Arindi_Jurnalis Esemkada)