Harumkan Nama Kota Probolinngo, Bintang Esemkada Kembali Raih Medali Di Kejuaraan Provinsi Panjat Tebing Surabaya. 

SMK Negeri 2 Probolinggo – Panjat Tebing seringkali dianggap sebagai olahraga esktrim yang menguji jiwa berpetualang, karena membutuhkan keberanian untuk megatasi tantangan tebing serta mentalitas diri yang kuat. Pada tahun 2024 Indonesia berhasil kembali mendapatkan medali emas dalam kejuaraan panjat tebing yang diselenggarakan di Paris. Maka dari itu Bangsa ini tidak akan pernah berhenti mencari pemuda berprestasi yang mampu membawa pulang emas, mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan bangga. Salah satunya melakukan seleksi atlet disetiap perolehan kejuaraan, dari yang paling kecil yakni kota/kabupaten. Tepat tanggal 9 April 2025 FPTI Provinsi Jawa Timur menggelar Kejuaraan Provinsi Panjat tebing yang berada di gedung KONI di Jalan Kertajaya, Surabaya. 

Kota Probolinggo turut ikut andil dalam ajang kompetisi ini, mengirimkan beberapa atlet yang dua diantaranya adalah siswa SMK Negeri 2 Probolinggo. Nama siswa tersebut adalah Galang Adri Pamungkas XI TPM 2 dan Aditya Maulana X TPM 1. Berikut adalah beberapa perolehan medali yang mereka berhasil bawa pulang : 

  • Galang Adri Pamungkas meraih medali perak dalam kategori Speed World Records
  • Aditya Maulana meraih medali emas dalam kategori Speed World Record Youth A
  • Aditya Maulana meraih medali perak dalam kategori Bouler Youth A Putra 
  • Aditya Maulana meraih medali prerunggu dalam kategori Lead Youth A Putra

    Para siswa mempersiapkan diri dalam kejuaraan provinsi tersebut dimulai tanggal 28 Januari hingga 29 Maret, tentunya hal ini sangat didukung oleh pihak sekolah dengan memberikan kemudahan bagi para siswa tersebut untuk menjalankan proses belajar dengan latihannya. SMK Negeri 2 Probolinggo selalu mendukung siswa/siswinya Untuk terus meraih prestasi dengan memfasilitasi mereka banyak hal. Menurut Bapak Catur Sugianto S.Pd selaku pembina ekstrakurikuler Pencinta Alam Esemkada "Kesukaan murid-murid tersebut tidak lepas dari dukungan dan doa Bapak Ibu guru SMK Negeri 2 Probolinggo. Oleh sebab itu saya sangat berterimakasih kepada rekan - rekan guru, terutama Bapak warnoto yang selalu mendukung muridnya untuk berprestasi. Pesan saya terus tingkatkan semangat dalam mengikuti ekstrakulikuler, saya menyebutnya kelas tanpa dinding, karena disana manfaat nya sangat besar sekali, kita bisa mengasah mental, bahkan cara kita dalam berinteraksi secara langsung dan praktek yang lebih meluas."